Sabtu, 10 September 2016

Cara sederhana merakit power amplifier

Membuat power amplifier itu sebenarnya cukup mudah untuk menciptakan hasil yang memuaskan telinga. Saya sarankan bagi yang baru mempelajari tentang sebuah rangkaian amplifier, sebaiknya anda mulai dengan menggunakan power amplifier 150W, karena rangkaian ini cukup mudah untuk dipahami bagi pemula.
langsung saja ke TO THE POINT..

Pertama kita pahami dulu semua komponen dan fungsinya.

Berikut daftar komponen dan fungsinnya


R1 (100K), berfungsi meredam hum / sinyal liar yang mungkin timbul terutama pada saat amplifier dihidupkan tanpa rangkaian input.

C1 (100nF), sebagai kopling, menyalurkan sinyal ac (lebih dari 20Hz) dan menahan sinyal dc.

R2 (33)K, memberi bias ke basis TR1 sekaligus membuat kapasitor resonansi C2 lebih aktif. Gain bas bisa 2 hingga 4 kali lipat (sekitar 6dB) lebih kuat dari amplifier lain.

R6 (33K), resistor gain. Semakin besar nilainya semakin besar pula penguatannya. Penguatan dan kejernihan suara berbanding terbalik. Jika rangkaian amplifier ini harus disupply dengan tegangan rendah, misal 12V ct 12V, maka sebaiknya R6 ini diganti dengan yang lebih kecil, misalnya dari 33K menjadi 10-12K.

R3 (560), kebalikan dari R6

C2 (47uF), kapasitor resonansi/kapasitor gain/kapasitor feed back, hanya bekerja pada arus ac. Menjamin R3 supaya hanya meneruskan sinyal audio (di atas 20Hz) & menahan arus dc.

TR1, TR2 (A564), Stage input yang bekerja kebalikan. TR1 penguat non-inverting, sedangkan TR2 penguat inverting. Untungnya stage ini menggunakan transistor PNP. Transistor PNP biasanya jauh lebih linier, pemilihan komponen yang cerdas.

D1, D2, R4, R7, TR4, membentuk rangkaian regulator arus untuk mensupply stage input. Dioda ini tidak harus high speed, yang penting kuat membentuk tegangan sekitar 1.3V, amplifier lain malah mengganti dua dioda ini dengan satu biji led.

R4 (10K), Bias D1 & D2, Semakin kecil semakin panas, semakin panas semakin jernih. Menjamin TR1 & TR2 tidak kekurangan arus. Kejernihan suara salah satunya ditentukan dari sini. Berfungsi juga untuk membuang muatan kapasitor power supply, penting pada saat rangkaian dimatikan dipegang untuk diperbaiki.

R10-R11 (100), C5-C6 (47uF), membentuk rangkaian filter dengung & osilasi yang mungkin terjadi dari kaki-kaki TR3 & TR4. Osilasi biasanya berupa sinyal ultra treble halus yang bisa membuat heatsink/transistor power lebih panas.

D3 D4, D5, membentuk regulator tegangan bias untuk TR5 & TR6 (pengganti baterai 1,8-2,1v) yang nilainya 3 x dioda = 1,8V - 2,1V. Pada rangkaian amplifier yang lain biasanya V bias ini di paralel dengan kapasitor 100nF-2u2 agar lebih stabil saat terkena guncangan sinyal yang berlebihan.

R12 (100), menjaga supaya nilai tegangan bias tidak lebih dari 2V. Tegangan bias ini bernilai tetap, berada di titik CT (kira kira -1V hingga +1V). Tegangan tetap ini terombang-ambing ke atas dan ke bawah seperti getaran daun speaker. Sebenarnya R ini bisa dihilangkan. Amplifier model ini bisa bekerja pada rating tegangan naik atau pun turun, tidak seperti amplifier yang menggunakan dioda zener, rewel.

TR3 (D438), VAS (Voltage amplifier Stage). sebagai penguat sinyal tegangan secara unbalanced. Menarik sinyal bias ke rel negatif supply. Sedangkan yang menjaga/ menarik sinyal bias ke rel positif supply secara otomatis adalah R8 (2K2) & R9 (4K7). Output antara rel positif dan rel negatif tegangannya mendekati simetris tetapi tidak sama kekuatan arusnya, oleh sebab itu perlu rangkaian penguat arus pertama (D313) sebelum diumpan ke transistor final. Untuk amplifier mosfet biasanya tidak perlu sepasang transistor ini (D313/B507) karena transistor final mosfet sudah cukup aktif diberi arus gate kecil, 0.1mA.

C3, mengatasi noise & osilasi pada TR3

C4 (47u), Bootstrap, menyesuaikan getaran tegangan bias tadi, biasanya kapasitor ini bernilai 22uF atau lebih. Jalur referensi yang dipakai bukan ground tetapi jalur speaker untuk mengimbangi getaran tegangan bias. Menyesuaikan kekuatan getaran bass pada saat konus speaker bergerak ke depan. Membantu kerja transistor final supaya tidak panas sebelah. Dan memompa/menampung tenaga untuk Volt-Amp-Stage pada saat sinyal full berada dipuncak. Saya belum mengetahui nilai yang cocok untuk ini.

TR5 (B507) & TR6 (D313), sebagai penguat arus tingkat  pertama. Seringnya transistor ini diganti dengan TIP41C/tip42C.

R13 & R14 (330), memberi supply arus ke TR5 & TR6 lewat emitornya masing-masing. Seringnya dua resistor ini hitam terbakar karena ketidaksesuaian antara getaran yang dikeluarkan kit amplifier dengan respon loudspeaker. Transistor final tidak mampu mempertahankan tegangan yang diberikan transistor driver, beban/speaker dianggap terlalu berat buat transistor power. Sebaiknya selain ganti transistor driver/power dengan kualitas yang lebih baik, resistor 330 juga diganti dengan daya minimal 2 watt karena terhubung seri terhadap beban/speaker.

R15 & R16 (0,5/5W), memberi supply ke TR7 & Tr8 lewat kaki emitor. Resitor ini bernilai kecil karena kita menginginkan arus besar, biasanya bernilai tidak lebih dari 0.5 Ohm.

TR7 (MJ2955) & TR8 (2N3055), transitor daya sebagai penguat arus terakhir. Sebenarnya transistor buatan ST ini sudah lebih dari cukup bagus, tetapi karena alasan model jadul, tegangan rating maksimum rendah (maksimal 32v ct), susah memasangnya & murah harganya banyak di antara kita memilih tranistor lain yang lebih mahal. Ada banyak keuntungan menggunakan transistor logam dari pada transistor plastik terutama untuk peralatan outdoor.
Saya sarankan untuk yang belum bisa memodifikasi rangkaian tersebut ada alternatif lain agar suara yang dihasilkan cukup memuaskan telinga anda, caranya cukup sederhana salah satunya dengan cara menggunakan RESISTOR 1% karena dengan menggunakan resitor 1% nilai yang dikeluarkan hampir mendekati sempurna daripada resistor 5% sehingga hasil yang dikeluarkan cukup bersih dan komponen tidak panas, jangan lupa sebelum disolder alangkah baiknya kaki resitor dikerik terlebih dahulu agar  tegangan dapat dihantarkan secara sempurna langkah ini berlaku disemua komponen tidak hanya resistor. Cara yang kedua yaitu pemilihan Transistor(TR) sebaiknya gunakan transistor yang asli atau yang kualitasnya diatas transistor yang ada dipasaran.

Sementara cukup itu dulu yang dapat saya sampaikan, apabila ada yang salah tolong dimaklumi, saya juga sedang tahap belajar..

Selamat mencoba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar