Balasan Surat Bapak Setia Naka Andrian

            Untuk Dosen Pengkajian Media, Penulisan Media Massa dan Membaca Teknik dan Pemahaman Setia Naka Andrian. Alhamdulillah kabar saya baik dan keluarga juga sehat semoga bapak pun begitu. Rencana saya ke depan yaitu tetap menjadi mahasiswa yang rajin berangkat setiap hari tanpa memikirkan materi dan pastinya selalu bahagia walaupun susah.

Berhubungan dengan ijin bapak untuk tidak masuk di kelas kami guna menghadiri musyawarah sastrawan di Badan Bahasa Jakarta saya selalu berdoa dan suport penuh agar perjalanan bapak berkesan dan tentunya mendapatkan manfaat yang sekiranya berguna bagi orang dan tentunya bagi kami.

Mengenai pertanyaan Bapak mengenai persoalan  saya malas membaca? Malas berterus terang untuk berbicara? Sebenarnya saya tidak malas untuk membaca tetapi ada kegiatan yang lebih mendominan selain membaca yaitu, mengembangkan hobi saya dalam bidang elektronik, dan sering kali ada pesanan untuk membuat atau menyervis barang elektronik yang membuat saya tidak sempat untuk membaca, dan pada dasarnya saya tidak begitu menyukai bacaan yang berhalan banyak seperti novel, puisi, cerpen dan saya lebih menyukai bacaan yang menyangkut dengan hobi saya. Kemudian menyangkut dengan pertanyaan Bapak tentang malas berterus terang untuk berbicara, Sebenarnya saya tidak malas untuk berterus terang untuk berbicara, tetapi saya tidak tahu apa yang harus saya bicarakan dan apa yang harus saya sampaikan karena pada dasarnya saya tipe orang yang tidak suka berbicara kecuali dalam masalah yang penting untuk saya.

Dosenku yang saya cintai dan saya banggakan, niatan saya untuk bertahan hidup yaitu ingin bahagia bersama pacar, keluarga, dan teman-teman saya dengan sederhana mungkin, karena mereka yang membuat saya ingin selalu bertahan hidup. Motivasi saya untuk kuliah yaitu saya ingin mencerdaskan generasi selanjutnya dengan ilmu yang saya peroleh selama kuliah. Masalah ada mahasiswa yang berbicara di dalam kelas dibebkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu, proses pembelajaran yang membosankan, materi yang disampaikan yang terlalu bertele-tele, dan yang pasti mahasiswa itu bosan dengan cara penyampaian yang kurang asik dan terlalu sepaneng.

Mengenai buku-buku apa saja yang sudah saya baca dan saya beli, saya tidak cukup banyak dalam membaca buku dan yang saya beli, seperti yang sudah saya sampaikan di atas, karena kebutuhan saya hidup di kota orang membutuhkan biaya kehidupan yang tidak sedikit, apa lagi saya hidup dizaman harga-harga barang yang tidak murah lagi alias mahal-mahal. Jadi untuk membeli buku saya akan berfikir 2kali bahkan lebih, dan apabila memang membutuhkan sekali itupun saya merelakan untuk mengurangi porsi makan saya demi untuk menyisakan uang saku untuk membeli buku tersebut, dan saya bukan tipe orang yang selalu mementingkan urusan perut dan tampilan karena bagi saya menuruti sebuah gengsi itu tidak akan ada habisnya, saya juga bukan tipe orang yang selalu mengandalkan orang tua saya demi keperluan pribadi saya. Cukup itu yang dapat saya sampaikan terima kasih semoga berkesan.

 Salam dari Muhamad Ainurrifqi(3E)