Kamis, 22 Desember 2016

SUMARAH SEMAKIN MARAH



Drama sangat banyak jenisnya. Salah satunya adalah drama monolog. Drama monolog merupakan suatu ilmu terapan yang mengajarkan tentang seni peran dimana hanya dibutuhkan satu orang untuk melakukan adegan/sketsa. Dengan adanya drama karya sastra yang biasanya hanya dalam bentuk tulisan akan lebih hidup bila dimainkan oleh pemain dengan kualitas diri yang didukung oleh latian dalam membawakan suatu drama.
Kemarin pada tanggal 4 Oktober 2016 theater Gema yang merupakan theater dari Universitas PGRI Semarang mengadakan acara pementasan theater monolog dengan judul “Balada Sumarah”. Dengan harga tiket masuk yang tebilang murah untuk kalangan mahasiswa yaitu 10 ribu rupiah.
Monolog ini menceritakan balada seorang gadis yang benama Sumarah yang lahir dan tinggal di Indonesia. Bapaknya adalah seorang PKI. Gara gara bapaknya hidupnya sengsara meminta surat bersih diri saja sulit, diomong sana sini difitnah yang bukan dirinnya. Akhirnya pkipun muak dia memutuskan untuk pergi ke Arab jadi TKW.
Namun ekspektasi selalu berbanding terbalikdengan realiti, yang dibayangkan Sumarah memang tak sesuai dengan yang Sumarahrasakan di Arab. Pendidikannya yang sampai SMA tak berlaku lagi. Cosinus, tangen, archimedes jadi teori menyetrika baju. Dikotil, mokotil jadi irama kain pel.
Sumarah kandas gajinya hilang ditelan majikan, tak hanya itu bencana mengerikan menimpa dirinya. Dia diperkosa. Adegan dan dialog inilah yang menurut saya paling berkesan di benak audiens dengan property sekotak peti sumarah berteriak teriak “la ya sahid, sakit tuan jangan ahhhhh”.
Kini sumarah tak lagi sama dendam terhadap dirinya dan majikannya sudah sampai ubun-ubun. Dalam diam malam Sumarah menghujam sang majikan sampai tewas, Sumarah tau dia bakal dihukum mati. Tapi Sumarah tak lagi peduli hidupnya kini tak lagi penting. Sumarah tak perlu pembela dan apalagi dibela. Dan akhirnya nilah Sumarah wanita TKW dari Indonesia yang mati pasrah di Arab.
Pementasan monolog ini sangatlah menarik karena tidak hanya kalangan mahasiswa UPGRIS yang menonton namun anak SMA Grinsing yang jauh jauh dari Batang. Datang dan menyaksikan monolog ini.
Menurut saya pementasan monolog ini sangatlah bermanfaat karena bisa menambah pengetahuan khususnya untuk mahasiswa jurusan bahasa sastra juga untuk kalangan mahasiswa penikmat sastra karena biasanya mahasiswa malas untuk menonton pementasan yang jauh dari zona aman dan nyamannya.




Nama   : Muhamad Ainurrifqi
NPM   : 15410201
Kelas   : 3E


Saya akan menanggapi essay teman saya yang bernama Andaru Mahayekti yang ada diatas tersebut.
Dalam sebuah penulisa esai ada 3 titik penting yang harus diketahui, yaitu 1. Penjelasan pendapat atau pandangan 2. Pembuktian 3. Contoh.

1.      Pendapat atau Pandangan
Bagian awal yang berisi pendapat atau pandangan penulis tentang suatu hal atau topik.
2.      Pembuktian
Bagian dari esai yang berisikan tentang pembuktian yang mendukung
pendapat atau pandangan tersebut.
3.      Fakta atau Contoh
Bagian dari esai yang memberikan atau memaparkan fakta-fakta yang mendukung pandangan tersebut.

            Dan menurut saya esai yang anda buat sudah cukup bagus karena hampir mencakup inti-inti dari pembuatan esai. Contoh pada paragraf terakhir “Menurut saya pementasan monolog ini sangatlah bermanfaat karena bisa menambah pengetahuan khususnya untuk mahasiswa jurusan bahasa sastra” ini sudah memenuhi sayarat pembuatan esai yaitu pada point 1 tentang pendapat atau pandangan.

Seharusnya pada paragraf 1,2, dan 3 tidak perlu diceritakan karena tidak masuk dalam inti pembuatan esai. Dan pada paragraf ke-3 yaitu pada point “Dengan harga tiket masuk yang tebilang murah untuk kalangan mahasiswa yaitu 10 ribu rupiah.” Ini akan lebih baik jika tidak disebutkan dalam esai karena pada kalimat ini mengandung unsur promosi yang pembaca yang punya pemikiran jelek akan memandang esai anda terlihat kurang bagus.

Pada paragraf ke-6 “Adegan dan dialog inilah yang menurut saya paling berkesan di benak audiens dengan property sekotak peti sumarah berteriak teriak “la ya sahid, sakit tuan jangan ahhhhh”.”  juga sudah memenuhi syarat pembuatan esai yaitu pada hal pembuktian, dari paragraf ke-6 tadi membuktikan bahwa dalam point ini dapat mendukung pendapat atau pandangan yang anda peroleh.
Dan yang terakhir, kekurangan dari esai ini adalah kurangnya Fakta atau Contoh, seharusnya dalam esai ini dapat ditambahkan hubungan drama ini dengan kehidupan nyata, apakah drama ini ada hubungannya dengan kehidupan nyata atau tidak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar